.
Taukah kamu bahwa di setiap
batang rokok yang dinyalakan akan mengeluarkan lebih 4000 bahan kimia beracun
yang membahayakan. Diantara kandungan asap rokok termasuklah bahan radioaktif
(polonium-201) dan bahan-bahan yang digunakan di dalam cat (acetone), pencuci
lantai (ammonia), ubat gegat (naphthalene), racun serangga (DDT), racun
anai-anai (arsenic), gas beracun (hydrogen cyanide) yang digunakan di “kamar
gas maut” bagi pesalah yang menjalani hukuman mati, dan banyak lagi.
BAHAYA ROKOK

Tiga
Bahan Rokok yang Paling Berbahaya :
Nikotin
Menurut
Jeanne Mandagi, (1996 :152) nikotin dalam jumlah kecil mempunyai pengaruh
menenangkan, tetapi kadang – kadang bisa meradang. Ditambahkan pula oleh Sue
Armstrong (1991 : 7) bahwa nikotin merupakan bahan kimia yang tidak berwarna
dan merupakan salah satu racun paling keras yang kita kenal. Kedua pendapat ini
memberikan penjelasan tentang dampak nikotin pada tubuh dan karakterisiknya.
Hal
ini tentunya tergantung pada jumlah dan keadaan fisiologis serta psikologis orangnya.
Dalam jumlah besar, nikotin sangat berbahaya, yaitu antara 20 mg sampai 50 mg
nikotin dapat menyebabkan terhentinya pernapasan. Meghisap satu batang rokok
berarti telah menghisap 2 – 3 mg nikotin. Jika asapnya tidak dihisap, nikotin
yang terhisap hanya 1 – 1,5 mg saja. Bagi orang – orang yang bukan perokok atau
yang tidak biasa merokok, dengan menghisap 1 – 2 mg nikotin saja sudah
menyebabkan mereka pusing, sakit kepala, mual dan muntah. Mereka berkeringat
dan terasa sakit di daerah lambung. Nikotin menaikkan tekanan darah dan
mempercepat denyut jantung hingga pekerjaan jantung menjadi lebih berat.
Selanjutnya, nikotin juga menyebabkan ketagihan. (Jeanne Mandagi, 1996 :152).
Seperti
yang kita ketahui bahwa nikotin mempunyai pengaruh menenangkan. Pendapat lain
menambahkan, Hans Tjandra. “Merokok dan Kesehatan”. 2003.
http//:www.compas.co.id (19 Desember 2009 )) nikotin mengganggu sistem saraf
simpatis dengan akibat meningkatnya kebutuhan oksigen miokard. Bahan ini,
selain meningkatkan kebutuhan oksigen, juga mengganggu suplai oksigen ke otot
jantung (miokard) sehingga merugikan kerja miokard.
Selain
menyebabkan ketagihan merokok, nikotin juga merangsang pelepasan adrenalin,
meningkatkan frekuensi denyut jantung, tekanan darah, kebutuhan oksigen jantung,
serta menyebabkan gangguan irama jantung. Oleh karena itu, semakin banyak rokok
dihisap, semakin hebat jantung dipacu. Nikotin juga mengganggu kerja saraf,
otak, dan banyak bagian tubuh lainnya. Nikotin mengaktifkan trombosit dengan akibat
timbulnya adhesi trombosit (penggumpalan) ke dinding pembuluh darah.
Karbon Monoksida
Karbon
monoksida merupakan gas beracun yang tidak berbau sama sekali. Gas ini bisa
kita jumpai pada asap yang dikeluarkan mobil. Karbon monoksida yang terkandung
dalam rokok dapat mengikat dirinya pada HB darah dengan akibat oksigen
tersingkir dan tidak dapat digunakan oleh tubuh ( padahal yang diperlukan tubuh
adalah oksigen). Tanpa oksigen ini, baik otak maupun organ tubuh yang lain
tidak dapat berfungsi.
Seperti
halnya mesin yang perlu udara untuk membakar bensin agar mesin tersebut
bergerak, maka tubuh kita perlu oksigen untuk membakar makanan yang disimpan
dalam jaringan tubuh untuk memberikan energi. Selanjutnya, efek dari karbon
monoksida adalah bahwa jaringan pembuluh darah akan menyempit dan mengeras
sehingga akhirnya dapat mengakibatkan peyumbatan. “Satu batang rokok yang
dibakar mengandung 3 – 6 % karbon monoksida dan dalam darah kadarnya mencapai
5%. Pada orang yang bukan perokok, kadarnya adalah 1%.
Perokok
dengan kadar karbon monoksida 5% ke atas mendapat serangan 3 kali lipat
dibanding dengan bukan perokok. Gabungan karbon monoksida dengan nikotin akan mempermudah
para perokok menderita penyakit penyempitan dan penutupan pembuluh darah dengan
akibat – akibatnya”. (Jeanne Mandagi, 1996 :152). Seandainya saja para perokok
mengetahui hal ini, tentunya mereka tidak akan memberikan kesempatan pada
sebuah penyakit untuk dapat memasuki tubuhnya.
TAR
Lebih
dari 2000 zat kimia baik berupa gas, maupun partikel padat terkandung dalam
asap rokok. Diantara zat – zat tersebut ada yang mempunyai efek karsinogen. Tar
adalah komponen dalam asap rokok yang tinggal sebagai sisa sesudah dihilangkan
nikotin dan tetesan – tetesan cairannya. Sebatang rokok menghasilkan 10 – 30 mg
tar. Cerutu dan rokok pipa justru menghasilkan tar yang lebih banyak.
Tar merupakan kumpulan berbagai zat kimia yang berasal
dari daun tembakau sendiri, maupun yang ditambahkan pada tembakau dalam proses
pertanian dan industri sigaret serta bahan pembuat rokok lainnya. Jeanne
Mandagi, (1996 :152). Oleh karena itu, kadar tar yang terkandung dalam rokok
inilah yang berhubungan dengan resiko timbulnya kanker karena tar mempunyai
efek karsinogen
.
.
No comments:
Post a Comment